|
Bukan Waktunya |
dari jendela jelas
merayap menjenguk di lereng atap
cerah lingkaran pilu
meredup hatiku
bulan tenang -
sindir-menyindir demam cintaku
angkuh kulepas sendu ratap
walau demikian tak ada harap
tak akan sampai padamu
bulan tenang -
kau tak juga tergetar dan
tak akan tahu
apa yang ada di relung jiwa
bulan tenang -
irama ketat tetesan air
selamatkan daku dari susulan
yang terlambat dibela
terlanjur antah tiada rasa
bulan tenang -
kikis pelan dikikis tersamar
cintaku hilang tercecer tertinggal
telanjang bayangan yang malu tersipu
keras menghindar sebut namamu
bulan tenang -
menahan air mata apalagi tawa
meski sunyi ungkapkan cinta
memang bukan waktunya
by : Rulianto Sjahputra
Print
PDF
Rulianto Sjahputra
Isi dari artikel adalah hasil penyuntingan dan penterjemahan dari artikel yang sudah ada di dunia maya dan di media, Kami hanya ingin mendedikasikan blog ini untuk penyebarluasan ilmu yang semoga dapat memberikan manfaat untuk kita semua. Sesungguhnya semua ilmu adalah milik Allah S.W.T., dan kita tinggal berharap akan keberkahan dari-Nya.
Follow: | Google+ | Facebook |
Blogger
Google+
Facebook
Twitter