|
bukan ilusi mimpi, bumi kering kerontang |
terhimpit, sempit semakin sesak, tak bisa apa-apa di keramaian yang sepi,
terdengar parau tak ada lagi kicau burung di pagi hari yang mau alunkan harmoni bumi,
tergantikan terik tengah hari di awal pagi tanpa sedikitpun angin bersilaturahmi,
tersesat sudah alam semakin keriput kering kelontang tanpa akar bumi pohon memayungi,
tersengal napas akan udara berdebu pelan-pelan hantarkan ruh keluar dari raga insani,
tersedak kerongkongan perih dahaga tak jumpa setetes air jernih habis dibatas nisbi,
tersisih pepohonan rindang menghijau yang hanya jadi ilusi,
terperas habis mata air kehidupan duniawi tertinggal dalam kemasan plastik mimpi,
terserah saja, bumiku semakin tua, semakin tak terpelihara dari tangan-tangan tak perduli,
ternyata, kami hanya manusia teri tak tau diri.
Print
PDF
Rulianto Sjahputra
Isi dari artikel adalah hasil penyuntingan dan penterjemahan dari artikel yang sudah ada di dunia maya dan di media, Kami hanya ingin mendedikasikan blog ini untuk penyebarluasan ilmu yang semoga dapat memberikan manfaat untuk kita semua. Sesungguhnya semua ilmu adalah milik Allah S.W.T., dan kita tinggal berharap akan keberkahan dari-Nya.
Follow: | Google+ | Facebook |
Blogger
Google+
Facebook
Twitter