Sangat tipis bedanya predikat untuk kalian para pemimpin bangsa saat
ini, …… Anda sebagai PEJABAT PUBLIK, … atau anda sebagai PENJAHAT PUBLIK. (Rulianto Sjahputra)
|
Indonesia dalam bom waktu cengkraman hutang |
Pemilu
legislatif (Pileg) di Indonesia baru saja berakhir pada hari Rabu 9 April 2014
kemarin. Telah terlihat di berbagai media hasil sementara partai “Pemenang” Pileg
2014 melalui hitung cepat yang dilakukan berbagai lembaga independen. Menurut
saya luar biasa beban dari partai pemenang tersebut yang nantinya akan
mendominasi kursi parlemen dalam menanggulangi berbagai problematika besar yang
sedang menghimpit bangsa dan Negara Indonesia.
Dari
berbagai problematika besar yang dihadapi Negara dan bangsa ini adalah belenggu
himpitan hutang luar negeri yang luar biasa nilainya. Pertanyaannya adalah,
bisakah para wakil rakyat dan partai pemenang pemilu 2014 ini dapat memperkecil
nilai hutang luar negeri kita, atau malah sebaliknya, seperti yang sudah-sudah,
malah menambah beban hutang luar negeri kita semakin besar dengan pemborosan
anggaran yang mereka rekayasa melalui kebijakan dan kegiatan yang tidak pro
rakyat…?.
|
Merdeka....???? |
Jadi
seharusnya mereka yang menjadi pemenang dalam pemilu ini dan terpilih sebagai
wakil rakyat maupun pemimpin Indonesia, seharusnya mempersiapkan diri sekuat
mungkin dalam membereskan berbagai permasalahan besar yang dihadapi bangsa dan Negara
ini, sekaligus mengupayakan seoptimal dan sebijak mungkin peningkatan
kesejahteraan masyarakat Indonesia yang adil dan merata….. Mungkinkah mereka
dapat melakukannya…?.
Mari
kita simak artikel ini.
Beban Hutang Negeriku
Yang Luar Biasa (3.500 Trilyun)
Pada awal Tahun 2013 lalu jumlah
hutang Indonesia telah menembus level 2.000 Trilyun. Dan sesuai Buku Hutang
dari data BI bahwa pada akhir November tahun 2013 hutang Indonesia mencapai
260,335 Juta DollarAS atau dengan kurs Rp. 12.000 maka setara dengan Rp.
3.124,02 Trilyun. Hutang-hutang ini juga akan bertambah besar mengingat defisit
APBN 2014 yang mencapai Rp 224,2 triliun. Oleh karena itu tidak berlebihan jika
tahun 2014 ini diperkirakan hutang Indonesia akan menembus level 3.500 Trilyun
Rupiah.
|
Membuat sengsara rakyat |
Dalam Buku Statistik dinyatakan bahwa
Utang luar negeri didefinisikan sebagai utang penduduk (resident) yang
berdomisili di suatu wilayah teritori ekonomi kepada bukan penduduk (non
resident). Konsep dan terminologi utang luar negeri ini mengacu pada IMF’s External
Debt Statistics: Guide for compilers and Users (2003). Untuk itu dapat diarikan
bahwa hutang Indonesia adalah hutang rakyat Indonesia sehingga kita beri judul
Hutang negeriku hutang anak bangsa.
Oleh karena Jika ini yang terjadi,
maka dengan jumlah penduduk sebanyak lebih kurang 240 juta jiwa, maka hutang
masing-masing anak bangsa Indonesia menanggung hutang sebesar lebih dari Rp.
14.385.000,-. Bahkan tidak salah jika ada pendapat yang menyatakan bahwa setiap
bayi yang lahir sudah menanggung beban hutang 13 juta rupiah.
Dapat di sampaikan bahwa hutang
tersebut adalah akumulasi dari hutang yang terdiri dari 3 kelompok yaitu
pemerintah, Bank Indonesia dan swasta. Hutang tersebut juga diperoleh dari 21
negara/kelompok negara dengan 4 negara pemberi pinjaman terbesar adalah
Singapura, Amerika Serikat, Jepang dan Belanda. Sedangkan 3 bentuk mata uang
pinjaman terbesar dalam bentuk US$, Yen Jepang, Rupiah. Sedangkan 3 Organisasi
internasional pemberi pinjaman terbesar adalah IBRD, ADB dan IMF. Dimana 82% pinjaman
tersebut adalah pinjaman jangka panjang sedangkan 18%nya pinjaman jangka pendek
di bawah 1 Tahun.
Masih Amankah Hutang Indonesia ?
Sumber dari BI dan Kementerian Keuangan menyatakan bahwa hutang Indonesia masih
dalam posisi aman, berada dibawah 40% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Ini
masih lebih rendah dibandingkan dengan negara tentangga lainnya seperti
Malaysia dimana pinjaman mencapai 47% dari PDBnya. Namun dengan penggunaan
tolok ukur ini menurut Cara Indonesia Bangkit kurang tepat dan tidak sepenuhnya
dapat diterima karena perekonomian Indonesia masih didominasi oleh luar negeri.
Berbeda halnya dengan Malaysia yang lebih memberikan porsi dan proteksi pada
pengusaha lokal dalam mengelola perekonomian negaranya.
|
Tidak bisa lepas dari cengkaraman pihak asing |
Bahkan jika tolok ukurnya kita ganti
dengan Pendapatan Nasional Bruto (PNB) 2012 yang dirilis BPS sekitar 32 Juta
Rupiah/perkapita atas harga berlaku dan 10 Juta Rupiah/kapita atas harga
konstan tahun 2000 tidak menggambarkan itu kondisi masyarakat Indonesia secara
keseluruhan. Dimana menurut Sofyan Wanadi Ketua Apindo pada acara Indonesia
Investor Forum 3 yang dimuat okezone.com bahwa 100 Juta masyarakat Indonesia
berpenghasilan dibawah 24 ribu rupiah/hari dan 30 juta diantara berpenghasilan
dibawah 12 ribu rupiah/hari. Kondisi ini tentu berbanding terbalik dengan
kondisi riil masyarakat yang ada disekitar kita yang kian hari semakin
memperbesar jurang antara miskin dan kaya.
Terlepas dari aman atau tidak amannya
hutang Indonesia. Bahwa dengan besarnya ketergantungan APBN pada hutang Luar
negeri akan memberikan dampak kurang baik yaitu antara lain :
- Rendahnya Psikologis atau kepercayaan diri bangsa terhadap
negara pemberi pinjaman.
- Memperbesar biaya keluar untuk hal yang tidak produktif baik melalui
pembayaran bunga pinjaman maupun peluang aliran korupsi.
- Kurang memberikan pelajaran untuk lebih efektif dan efsien dalam
mengelola anggaran
- Kurang memacu semangat untuk memaksimalkan penerimaan dan
pemasukan negara.
- Utang baru akan menimbulkan biaya ekonomi baru yang tentunya menjadi
beban baru.
Masa Depan Hutang Indonesia. Ditahun
2014 yang kita sebut sebagai tahun politik, gaung hutang sepertinya jauh dari
pembicaraaan. Jika hal ini tidak menjadi janji atau kontrak politik oleh para
capres bukan tidak mungkin hutang Indonesia akan semakin menggunung. Padahal
jika ada Capres yang berani menyatakan untuk mengurangi Hutang Negara, maka
dapat diyakini bahwa dia adalah sosok orang yang mampu mensyukuri potensi yang
dimiliki negara ini sehingga akan mendorong pemerintahan yang dipimpinnya untuk
memaksimalkan pendapatan negara sekaligus mengelola anggaran dengan efektif dan
efisien.
Semoga ada tokoh Capres yang berani
melakukan hal ini sebelum akhirnya negara ini terpaksa melakukan shutdown
seperti yang dilakukan Obama di Amerika. Jika saat ini dimulai tentu cukup
dengan restart pada poin-poin tertentu untuk membangkit Indonesia tercinta.
Dalam 11 Bulan Hutang
Luar Negeri Indonesia Bertambah 1.124 Trilyun
Sebagaimana telah dijelaskan di atas,
sampai dengan kuartal pertama tahun anggaran 2014, hutang luar negeri Indonesia
tercatat mencapai 3500 Trilyun. Dan sumbangsih terbesar penambahan utang ini
terjadi pada tahun 2013 yang melonjak bertambah sebanyak 1.124 Trilyun,
fantastis prestasi pemimpin negeri ini. Pastinya hal ini menjadi kekhawatiran
dan keterkejutan bagi anak bangsa. Dimana pada awal tahun 2013 hutang negeri
ini sudah menembus 2.000 Trilyun rupiah. Dan ternyata kejutan tersebut tidak
berhenti disini.
|
Pemerintahan SBY kontributor terbesar utang luang negeri Indonesia |
Sesuai buku statistik hutang luar
negeri Indonesia yang dikeluarkan Bank Indonesia pada bulan januari 2014
menyampaikan laporan bahwa di bulan November 2013 Hutang LN Indonesia telah
mencapai angka 3.124 Trilyun rupiah. Hal ini berarti ada penambahan Hutang
sekitar 1.124 Trilyun rupiah dalam tempo hanya 11 bulan.
Sebuah angka yang fantantis dan Hebat
Hutang Indonesia Meningkat 1.124 Trilyun dalam 11 Bulan. Sebuah rekor
peningkatan hutang yang perlu mendapatkan penghargaan. Ini menjadi semakin
miris karena perubahan hutang ini tidak murni karena kita mendapat kucuran dana
segar. Peningkatan sebagian hutang justeru dipicu oleh kenaikan kurs Dollar
Amerika terhadap rupiah yang pada penghujung tahun 2013 mencapai level
Rp.12.000,- perdollar. Dimana kita ketahui sebagian besar hutang kita dalam
bentuk Dollar Amerika.
|
Prilaku elite politik Indonesia |
Jadi saudara-saudaraku calon pemimpin
dan para pemenang partai maupun anggota parlemen di negeri tercinta ini, saya Cuma
bisa prihatin kepada anda semua dikarenakan terbayang di mata saya akan
beratnya tugas dan amanah yang anda pikul. Luar biasa beban bangsa ini, semoga
anda semua dapat memperingan beban berat yang ditanggung oleh seluruh warga Negara
ini, khususnya masyarakat kecil yang mayoritas jumlahnya di Indonesia.
Ingat para pemimpin negeri dan
wakilku di parlemen,….. Jangan khianati kami bangsa yang sudah merasakan
berbagai beban dan kesusahan akibat salah kaprah dan salah urus dari kebijakan
dan tangan2 kotor senior2 kalian yang hanya bisa mengeruk kekayaan dari
kesusahan bangsa ini.
Sangat tipis bedanya predikat untuk
kalian para pemimpin bangsa ini, …… Anda sebagai PEJABAT PUBLIK, … atau anda
sebagai PENJAHAT PUBLIK.
Referensi :Cara Indonesia Bangkit dan dari berbagai sumber. Pemenang Pemilu 2014 Dalam Himpitan Hutang, posted by Rulianto
Sjahputra.
Print
PDF
Rulianto Sjahputra
Isi dari artikel adalah hasil penyuntingan dan penterjemahan dari artikel yang sudah ada di dunia maya dan di media, Kami hanya ingin mendedikasikan blog ini untuk penyebarluasan ilmu yang semoga dapat memberikan manfaat untuk kita semua. Sesungguhnya semua ilmu adalah milik Allah S.W.T., dan kita tinggal berharap akan keberkahan dari-Nya.
Follow: | Google+ | Facebook |
Blogger
Google+
Facebook
Twitter